Cabang
biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi. Virus berasal dari
bahasa Latin yang berarti ’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit
pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena
sifatnya.Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang,baik
anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa penyakit menular
yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza, batuk, pilek, tifus,
gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis.
Kapan
virus ditemukan? Pada awalnya, sekitar tahun 1892, virus digunakan untuk agen
penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia). Dia menemukan penyebab penyakit
pada daun tembakau (mosaic tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika
daun sakit disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Akan
tetapi, jika ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih dahulu dan
setelah dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak terserang penyakit
ini. Dari eksperimennya itu, Iwanovski menarik kesimpulan sementara bahwa
penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh bakteri patogen. Pada tahun 1893 ada
penelitian baru yang mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun
tembakau yang terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan
saringan keramik yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat
maka daun sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa
penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen
M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan
adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang
berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak. Pada tahun 1935 kesimpulan
Iwanovski dan M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika
Serikat. Dia berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus. Wendell
mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan sel
karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan tak
hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini
disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan
melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit. Mulai saat itu, orang
menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang menyerang tembakau bukanlah bakteri
patogen, tetapi virus yang sering disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco
Mosaic Virus atau TMV). Setelah kalian mengetahui keganasan virus, sekarang
pasti kalian juga bertanya, ”Ciri-ciri apa yang dimiliki virus? Bagaimana cara hidupnya?
Bagaimana reproduksinya? Apakah virus hanya dapat merugikan manusia?” Nah,
sekarang marilah kita pelajari secara bertahap.
A. Ciri-Ciri Virus
Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme
yang lain, yaitu:
1.
dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atauRNA saja;
2.
dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
3.
berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;
4.
virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar
5.
sel-sel hidup, dapat dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang
6.
mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup
7.
untuk memperbanyak diri;
8.
5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;
9.
6. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan
10. kembali.
B. Struktur Virus
1. Bentuk Virus
Virus dapat berbentuk oval, batang
(memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat. Virus memiliki struktur
yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau
RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid. Kapsid
dibangun oleh subunitsubunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer.
Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal. Pada
beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi
oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini
merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. Suatu virus dengan
materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus
atau virion. Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma
dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran sangat kecil
sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.
2. Bagian Tubuh Virus
Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung,
dan ekor.
Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang
mengelilingi DNA-nya. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Selubung
ekor berfungsi sebagai penginfeksi. Serabut-serabut ekor terdapat di dasar
selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang. Selain virus influenza,
inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian asam nukleat. Satu rangkaian asam
nukleat mengandung 3.500 sampai 600.000 nukleotida. Deoxyribonucleid Acid (DNA)
dan Ribonucleid Acid (RNA) adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan
sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi virus DNA
dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar. Contoh virus RNA adalah
virus influenza dan HIV.
3. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron,
jauh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron. Untuk membuktikan bahwa
ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck melakukan eksperimen
dengan penyaringan. Ternyata virus tetap lolos dari saringan keramik, serangkan
bakteri tersaring karena ukurannya lebih besar daripada virus.
c.
Cara Hidup Virus
Virus tidak dapat berdiri sendiri atau hidup
bebas di alam ini. Virus hidup secara parasit pada bakteri, tumbuhan, hewan,
dan manusia.
1 .
Virus Bakteri
Tidak
ada satu bakteri pun yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi
bakteri adalah bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembang cepat sehingga dalam
waktu yang singkat dapat menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki
inti asam nukleat berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA
rantai tunggal. Contoh bakteriofag adalah E. coli.
2 .
Virus Tumbuh-tumbuhan
Sebagian
besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh virus. Serangan virus ini
dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar, misalnya, virus
yang menyerang tanaman kentang dan tembakau. Bahan genetik dari virus
tumbuh-tumbuhan adalah RNA. Virus ini dapat memasuki bagian dalam sel secara
aktif atau dapat melalui cedera, misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di
alam virus ditularkan secara kontak langsung atau melalui vektor. Sejumlah
besar virus dapat juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak
diri di dalam saluran pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat
menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga.
Sementara itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan
serangga secara langsung.
3 .
Virus Patogen pada Hewan
Bahan
genetik virus hewan adalah DNA ganda berpilin atau RNA polinukleotida tunggal.
Virus dapat menimbulkan penyakit rabies (anjing gila), sampar pada ayam, ebola
pada kera, dan penyakit kuku pada ternak. Virus ini dapat ditularkan secara
kontak langsung atau melalui perantara serangga. Untuk penelitiannya,
diperlukan hewan percobaan atau telur ayam yang sudah dierami. Selain itu,
virus juga dapat diperbanyak dengan kultur jaringan. Perbanyakan ini dapat
dilakukan di laboratorium.
4 .
Virus yang Menyerang Manusia
Virus
yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, cacar, campak, influenza,
polio, mata belek, hepatitis, demam berdarah, diare, HIV AIDS, dan virus AI.
Virus pada manusia dapat ditularkan secara kontak langsung maupun tidak
langsung. Mata belek, influenza, dan cacar dapat ditularkan secara kontak
langsung atau lewat udara. Hepatitis dan polio dapat ditularkan melalui air
sumur yang tercemar dan sendok atau piring bekas penderita ataupun keringat
penderita. Demam berdarah dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Sementara itu virus HIV AIDS dapat ditularkan melalui jarum suntik,
air ludah, transfuse darah, air susu, plasenta ibu hamil pada janinnya,
hubungan kelamin, serta cairan vagina dan sperma
D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)
Virus
bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Cara berkembang biak virus
berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak mampu memperbanyak diri di luar
sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat
hidup mandiri. Virus selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk
memperbanyak dirinya. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat
mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung
pada sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus
akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel
virus yang disebut virion Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu
tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam
inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap
litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus
dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.
1.
Siklus Litik
Replikasi
virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat kompleks, tahap demi
tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang sampai
pembebasan partikel-partikel virus. Seperti virus lain, bakteriofag tidak dapat
bergerak. Jika suspense bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri,
akan terjadi persinggungan kebetulan yang menyebabkan bakteriofag teradsorpsi pada
permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke
dalam
bakteri. Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang ditandai
dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian baru ke dalam medium suspensi.
a.
Tahap Adsorpsi
Pada
tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya
menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus yang dapat ditempeli
protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya
reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan
enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.
b .
Tahap Injeksi
Proses
injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung,
kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke dalam sel bakteri. Pada
peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya
tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan
terlepas dan tidak berguna lagi.
c .
Tahap Sintesis (Pembentukan)
Virus
tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan melakukan sintesis
dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam nukleat disuntikan ke dalam sel
inang, segera menimbulkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang
terinfeksi (sel inang atau bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh
virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti.
Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya.
Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan
mereplikasi diri berulang kali dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang
sangat banyak. Sintesis DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis
bakteri yang telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis
DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
d .
Tahap Perakitan
Pada
tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan
serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh.
Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses
ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100 200
buah.
e .
Tahap Litik
Dinding
sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti
oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang
baru. Pemecahan sel-sel bakteri secara eksplosif dapat diamati dengan mikroskop
lapangan gelap. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang
dibebaskan sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi
lingkungan.
2.
Siklus Lisogenik
Virus
lambda dapat melakukan siklus litik, tetapi kadang-kadang juga melakukan siklus
lisogenik. Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui lebih banyak daripada
siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama dengan siklus litik. Akan
tetapi, sebelum tahap sistesis, terlebih dahulu virus melewati tahap
penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap perakitan
dan tahap litik.
a .
Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi
Tahap
adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti tahap adsorpsi
dan tahap injeksi siklus litik.
b .
Tahap Penggabungan
Tahap
ini adalah tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri dan terjadinya
penggabungan antara DNA bakteri dan DNA virus. Proses ini terjadi ketika DNA
yang berbentuk kalung tak berujung pangkal terputus dan DNA virus menyisip di
antara DNA bakteri yang terputus tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA
yang utuh yang telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus.
c .
Tahap Pembelahan
DNA
virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak dapat bergerak atau
disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan DNA bakteri, ketika DNA bakteri
melakukan replikasi selnya secara langsung, profag juga melakukan replikasi. Demikian
juga ketika sel bakteri mengalami pembelahan, secara langsung dua anak sel
bakteri yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami pembelahan. Dengan
kata lain, jumlah profag sama dengan jumlah sel bakteri inangnya.
d .
Tahap Sintesis
Pada
kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag dapat saja memisahkan
diri dengan DNA bakteri dan merusak DNA bakteri. Kemudian menggantikan peran
DNA bakteri dengan DNA virus untuk sistesis protein yang berfungsi sebagai
kapsid bagi virus-virus baru dan replikasi DNA.
e .
Tahap Perakitan
Pada
tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh sebagai selubung
virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA hasil replikasi, terjadilah
virus-virus baru.
f.
Tahap Litik
Tahap
ini sama dengan tahap litik pada siklus litik saat dinding bakteri akan pecah
dan virus baru berhamburan keluar. Virus baru ini selanjutnya akan menyerang
bakteri yang lain. Begitu seterusnya, virus akan mengalami siklus litik atau
lisogenik. Berdasarkan asam intinya, replikasi virus dapat dibedakan menjadi virus
yang berasam inti DNA dan virus yang berasam inti RNA.
1)
Virus dengan Asam Inti DNA
Virus
ini menginfeksi sel inang dan memperbanyak diri menjadi beberapa DNA. Beberapa
DNA virus mengalami transkripsi menjadi mRNA penghasil selubung protein virus.
mRNA menghasilkan enzim yang dapat menghancurkan dinding sel inang. Hancurnya
sel inang menjadikan virus-virus baru berhamburan keluar dan virus-virus baru ini
siap menginfeksi sel-sel inang lain. Contoh virus berasam inti DNA adalah virus
cacar, virus herpes, dan bakteriofag.
2)
Virus dengan Asam Inti RNA
Contohnya
adalah virus AIDS. RNA virus AIDS menginfeksi sel inang, lalu melakukan
penerjemahan balik membentuk RNA-DNA baru dan membentuk DNA virus. Selanjutnya,
DNA virus masuk ke dalam inti sel inang yang menyebabkan DNA inang mengandung
DNA virus. DNA virus membentuk mRNA dari inti. RNA virus membentuk protein virus
di dalam sitoplasma sel inang. RNA virus dan protein virus akhirnya bergabung
membentuk HIV.
E. Peran Virus dalam Kehidupan
1.
Virus yang Menguntungkan
DNA
sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat makhluk hidup. Dalam siklus
lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan DNA virus menjadikan DNA bakteri mengandung
DNA virus. Pada saat DNA virus aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian DNA
bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA virus tetap membawa gen bakteri.
Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri A dan DNA virus tersebut
menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B mengandung DNA virus dan DNA bakteri
A. Dengan demikian, sebagian sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri B.
Berdasarkan teori di atas, virus dapat berperan dalam berbagai hal.
a.
Memproduksi Vaksin
Vaksin
merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya jika menyerang
manusia. Ada beberapa virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika
telah diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga
jika sewaktu-waktu terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut
telah kebal karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen
tersebut.
b .
Membuat Antitoksin
Antitoksin
dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat
menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri
tersebut terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang
menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA
virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung
gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak
mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan
akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru dipastikan
mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia. Antitoksin dapat
dipisahkan dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia. Dengan
rekayasa genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai
perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel bakteri
agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen makhluk hidup
lain.
c. Melemahkan
Bakteri
Virus
yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA
virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi
melemah atau tidak berbahaya.
2.
Virus yang Merugikan
Virus
dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh manusia. Serangan virus ini
dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus adalah
influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies, gondong, mata belek, ebola,
kanker, cacar air, hepatitis, dan demam berdarah.
a .
Influenza
Virus
influenza berbentuk bulat. Pernahkah kalian terserang virus inluenza?
Tanda-tanda orang yang terkena virus influenza adalah timbulnya ingus, suhu
badan meningkat, demam, nyeri otot, dan nafsu makan menurun. Virus ini
menyerang bagian atas saluran pernapasan. Ada sekitar 190 macam virus penyebab
influenza. Karena macamnya yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari
serangan virus influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang
berbeda. Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, mengusahakan
tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan banyak mengonsumsi buah dan sayur
yang mengandung vitamin C.
b .
Cacar
Virus
cacar berbentuk seperti bata yang berlapis dua membran. Virus cacar terdiri
atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus cacar
tahan terhadap kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.
Cacar
dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi manusia melalui saluran
pernapasan bagian atas dan menyebar melalui darah. Akhirnya, virus diam di
dalam kulit dan menimbulkan gelembunggelembung kecil dan datar. Setelah pecah,
akan menimbulkan bopeng pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12
– 16 hari. Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa panas
dingin, demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung. Penularan
penyakit cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber infeksi, sekresi
hidung, mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk,
washlap, selimut, baju, dan seprai. Untuk mencegah terjalar atau terjangkit
penyakit cacar, dapat dilakukan dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif
ini dapat menginduksi antibodi dalam serum dan memberi imunitas terhadap penyakit
cacar yang sebenarnya.
c .
Polio
Virus
polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbulkan adalah demam tinggi,
mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit kepala, serta tulang belakang
dan tulang leher terasa kaku. Jika virus ini menyerang selaput otak dan merusak
sel saraf otak depan, akan menyebabkan kelumpuhan. Sumber virus berada dalam saluran
usus penderita polio. Virus dapat ditularkan melalui feses orang yang telah
terserang polio. Jika makanan yang telah terkontaminasi kita makan, kita akan
tertular. Selain itu, dapat juga ditularkan melalui infeksi saluran pernapasan.
Masa inkubasinya antara 3 – 35 hari atau 7 – 14 hari. Polio dapat dicegah
dengan pemberian vaksin polio. Vaksin poli ini terdiri atas vaksin salk dan
sabin. Vaksin salk bertugas mengaktifkan produksi antibodi dalam serum,
sedangkan vaksin sabin mengandung virus polio yang sudah dilemahkan.
d .
Herpes Zoster
Herpes
zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela yang menyerang saraf sensoris.
Herpes ini biasa disebut dengan cacar air. Pada anak-anak, cacar air merupakan
penyakit yang ringan, tetapi pada orang dewasa, serangan virus ini dapat
mengakibatkan kematian. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah
demam dan timbul gelembung kulit yang datar. Varisela menginfeksi saluran
pernapasan bagian atas, kemudian menyebar melalui darah dan berhenti di dalam
kulit. Masa inkubasinya adalah 14 – 16 hari. Infeksi oleh virus ini hanya
terjadi di sepanjang saraf sensoris yang terinfeksi. Jika virus ini menginfeksi
sumsum tulang belakang, akan menyebabkan kelumpuhan, tetapi dalam 2 – 4 minggu
dapat disembuhkan. Agar tidak terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga
tubuh agar tetap fit. Virus ini akan aktif kembali jika daya tahan tubuh kita
menurun
e .
Rabies
Rabies
atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem
saraf pusat penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah
panas, seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan
dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14 hari. Virus
rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah
hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup,
dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin
rabies.
f .
Gondong
Penyebab
gondong adalah serangan virus RNA yang menginfeksi otak, kelenjar parotid,
pankreas, dan jantung. Biasanya, infeksi pada kelenjar parotid menyebabkan
bengkak di belakang telinga. Orang yang pernah terserang virus ini akan
memiliki kekebalan terhadap gondong.
g .
Mata Belek
Virus
belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata merah,
bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran mata yang banyak.
h.
Ebola
Virus
ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola menyerang sel darah
putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan
tubuh dan jaringan ikat di bawahnya. Setelah 7 hari, penderita akan mengalami
pendarahan di dalam tubuh dan menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini
menimbulkan demam, sakit kepala, dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola
akan mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun di luar
tubuh. Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada lagi.
i.
Kanker
Kanker
juga dapat disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi akan mengalami
pembelahan sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat memicu timbulnya kanker.
j .
Demam Berdarah (DB)
Penyebab
penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue. Virus ini ditularkan oleh
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus Dengue menyebabkan turunnya jumlah
trombosit (pembeku darah) dalam tubuh penderita. Penderita yang telah parah akan
mengalami pendarahan pada organ-organ tubuh yang berakibat pada kematian. Gejala
awal yang sering timbul dari penderita DB adalah demam tinggi, timbul bercak
merah, terutama pada lekukan tubuh, mimisan, dan sakit kepala, kadang-kadang
disertai mual dan muntah.
k .
Herpes Genitalis
Berbeda
dengan dua penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Herpes genetalis
disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa gatal dan sakit di daerah kelamin
menyebabkan penderita menggaruk bagian yang terasa gatal tersebut. Bekas
garukan berupa lepuhan-lepuhan kecil berair dan jika digaruk lagi, akan
menimbulkan luka terbuka atau infeksi.
l.
Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis
disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati. Biasanya, penyakit yang
disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, makanan dan
minuman, serta transfusi darah. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan
menjaga kesehatan dan kebersihan makanan di lingkungan hidup kita. Hepatitis A.
Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A merupakan infeksi
kronis yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin. Hepatitis
B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan lahir yang
diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan dengan
pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga yang berkembang menjadi sirosis
dan kanker hati. Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi
setelah beberapa puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi
penderita sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya. Pemberian
interferon hanya dapat menghambat perkembangbiakan virus.
m.
AIDS
Penyakit
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
disebabkan
oleh adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV dapat
merusak sistem kekebalan tubuh. Kerusakan sistem jaringan tubuh ini bersifat
permanen sehingga tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi atau jenis kanker
tertentu lainnya. Serangan virus HIV dapat menimbulkan kematian. Sampai
sekarang penyakit ini belum ada obatnya. Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui
kontak biasa. Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan
darah yang tercemar HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat kedokteran
lainnya yang tercemar HIV. Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS
akan terlihat sehat atau merasa sehat, tetapi sebenarnya keadaan ini sangat
menular dan berbahaya bagi orang lain. Seorang perempuan yang terinfeksi HIV dapat
menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Gejala-gejala orang yang
terinfeksi HIV AIDS adalah:
1)
mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;
2)
terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas;
3)
sakit kepala berkepanjangan;
4)
batuk kering;
5)
sering merasa sulit bernapas;
6)
diare kronis;
7)
selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 °C;
8)
pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.
Sampai
saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit AIDS. Satu-satunya harapan
untuk mengontrol AIDS hanyalah melalui pendidikan dan mengubah perilaku manusia.
Untuk mencegah meluasnya HIV AIDS, penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya HIV
AIDS terhadap masyarakat terutama para remaja dan penyaringan atau survei
terhadap kelompok risiko tinggi perlu dilakukan berdasarkan ketentuan yang normal.
Selain itu, karena HIV AIDS merupakan penyakit kelamin yang lazimnya ditularkan
melalui hubungan seksual. Cara untuk mencegah tertularnya penyakit ini adalah
tidak melakukan hubungan seksual secara bebas atau berganti-ganti pasangan seks
di luar nikah.
Info
Kesehatan
Virus
AI (Avian Influenza)
Dibawa
Unggas Liar Isu flu burung dan ditemukannya virus Avian Influenza (AI) di sebagian
wilayah Semarang membuat dokter hewan senior, drh. Dwi Yanni L., memberi
penjelasan tentang flu burung. Menurutnya, AI merupakan jenis virus yang tidak
menimbulkan sakit pada unggas liar dan unggas air.
Secara
alamiah, unggas liar dan unggas air membawa virus ini. Menurutnya, virus ini
diketahui efeknya setelah menular pada unggas yang mengalami domestifikasi
(dipelihara). Penularan dapat melalui bersin atau kotoran yang
mencemari alat, daun, buah, atau apa pun yang sempat bersentuhan dengannya.
Unggas
domestik tidak biasa bersinggungan dengan virus AI sehingga unggas ini langsung
menunjukkan gejala sakit ketika terserang virus ini.
Virus
H5N1 merupakan virus yang memiliki komposisi protein H (Heneoglutinin) dan
memiliki 16 tipe serta N (Neuraminidate) dengan 9 tipe yang biasa menyerang,
seperti flu biasa. Flu yang sering menyerang manusia jenis virusnya adalah H1, H2,
atau H3. Virus H5, H7, dan H9 biasanya menyerang unggas air, sedangkan virus H
lainnya biasanya menyerang hewan lain, seperti babi dan kuda.
Penyerangan
virus H5 pada tubuh manusia mengakibatkan mereka tidak tahan dan mengalami
gejala sakit yang serius, seperti panas tinggi, tenggorokan sakit, kejang, dan
sesak napas. Inilah yang menyebabkan penderita mengalami kematian. Langkah yang
diambil dengan pengandangan unggas harus disertai dengan langkah vaksinasi.
Dengan pemberian vaksin, unggas yang memang terinfeksi dibiarkan mati dan yang
tidak terinfeksi menjadi lebih kuat atau kebal.
(Sumber:
Koran Sore Wawasan, Kamis
Pon, 2 Maret 2006)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)