pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

0 komentar
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible(tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia,dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia
memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin. Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia?
Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.
Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda
antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan,yaitu sebagai berikut.
1. Pembelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
2. Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
3. Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.
4. Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.

B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan
hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari
permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang
dan besar. Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga. Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormon, air dan nutrisi,
cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi ukuran
dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.
2. Faktor Hormon
Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan.
Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu:
a. Auksin
Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.
b. Sitokinin
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Hormon ini memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
1) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam
meristem.
2) Menunda pengguguran dan penuaan daun.
3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong
pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah
masa istirahat biji.
c. Giberelin
Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah.
3) Mempengaruhi perkecambahan biji.
4) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh secara normal.
d. Gas Etilen
Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung
tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
e. Asam Absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan
tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin,
tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus
tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik.
Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca.
Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
4. Faktor Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi
D. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Hewan
Hewan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada hewan adalah hasil proses
pembelahan mitosis sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan sel membesar sehingga tubuh hewan menjadi besar dan panjang. Sedangkan, perkembangan adalah diferensiasi sel yang mengalami pembelahan menuju individu dewasa. Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot sampai
dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus. Fase-fase perkembangan zigot melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Stadium Morula
Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8, dan seterusnya membentuk suatu
wujud seperti buah murbei yang disebut morula. Morula mengandung banyak sel hasil mitosis yang berkumpul menjadi satu kesatuan.
b. Stadium Blastula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses pembelahan sel sehingga terbentuk
suatu rongga pada bagian tengah yang disebut blastosol.
c. Stadium Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel bagian permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel- sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan mesoderm.
d. Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk struktur dan fungsi khusus) dari:
1) Ektoderm menjadi kulit, sistem saraf, hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut.
2) Mesoderm menjadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat kelamin.
3) Endoderm menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan dengan alat pencernaan, paru-paru, dan alatalat pencernaan.
Setelah organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi fetus yang telah siap dilahirkan
(hewan tingkat tinggi). Pada hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di luar tubuh induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh induknya, misalnya pada ikan, reptil, amfibi, dan burung. Sedangkan, embrio tumbuh di dalam tubuh induknya, yaitu dalam rahim (uterus). Embrio di dalam uterus lamanya tergantung jenis hewan.
Pada serangga dan amfibi, dalam perkembangannya menjadi hewan dewasa mengalami perubahan bentuk
yang berbeda dengan tahap sebelumnya. Hal ini disebut metamorfosis. Perkembangan ini terjadi mulai dari telur atau larva dan akan mencapai kematangan seksual pada saat dewasa. Metamorfosis dibagi menjadi dua macam, metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Contoh metamorfosis sempurna adalah pada kupu-kupu dan katak. Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terjadi pada belalang.






SISTEM PERDEDARAN DARAH

0 komentar
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O2 ke
seluruh tubuh. Sistem ini disebut sistem peredaran darah atau sering disebut juga sistem transportasi. Peredaran darah pada manusia terjadi karena terdapat alat-alat peredaran darah. Bagaimanakah proses peredaran darah dalam tubuh manusia? Alat apa saja yang termasuk sistem peredaran darah pada manusia? Apa fungsi dari alat-alat tersebut? Kelainan apa saja yang mengganggu sistem peredaran darah pada manusia? Ayo temukan jawabannya dengan mempelajari bab ini. Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan proses peredaran darah pada manusia, menyebutkan alat-alat peredaran darah pada manusia beserta fungsinya, serta mendeskripsikan kelainan yang mengganggu sistem peredaran darah pada manusia.
A. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: jantung, pembuluh darah, dan darah.
1. Jantung
Agar kamu memahami tentang struktur dan cara kerja jantung, pelajarilah uraian berikut ini!
a. Kedudukan Jantung
Jantung berada dalam rongga torak antara kedua paruparu dan di belakang sternum. Jantung diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung.
b. Struktur Jantung
Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220 sampai 260 gram. Jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dinding bilik jantung lebih tebal jika dibandingkan dinding serambi. Selain itu, bilik kiri juga lebih tebal bila dibandingkan dengan bilik kanan. Antara serambi dan bilik dalam jantung tersebut dipisahkan oleh suatu sekat. Katup-katup yang menghubungkan serambi dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis, sedangkan katup yang menghubungkan serambi kiri dan bilik kiri disebut katup bikuspidalis. Katup-katup ini mencegah darah balik lagi dari bilik ke serambi. Dari luar ke dalam, jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1) Perikardium atau pembungkus luar.
2) Miokardium atau lapisan otot tengah.
3) Endokardium atau lapisan jantung yang paling dalam.

c. Cara Kerja Jantung
Jantung bekerja diawali dengan berkontraksinya otot jantung sehingga serambi jantung mengembang dan diikuti dengan masuknya darah yang miskin O2 dari vena kava superior dan inferior ke serambi kanan. Sedangkan, darah yang mengandung O2 masuk dari vena pulmonalis ke serambi kiri. Dengan masuknya darah ke serambi akan merangsang sekat jantung membuka. Membukanya sekat jantung ini diikuti dengan terjadinya kontraksi otot yang menyebabkan serambi jantung menguncup. Akibatnya, darah masuk ke bilik jantung yang diikuti dengan menutupnya katup pada sekat jantung tersebut. Proses berikutnya adalah maksimumnya tekanan bilik jantung (sistole). Akibat tekanan darah yang maksimum, darah dari bilik kanan akan dikeluarkan menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Sedangkan, darah dari bilik kiri akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Setelah darah terpompa, otot dinding bilik berelaksasi sehingga tekanannya menjadi minimum (tekanan diastole). Tekanan sistole dan diastole orang yang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg.

d. Denyut Jantung dan Tekanan Darah
Manusia hidup terlihat dari adanya denyut jantung yang ada di tubuhnya. Biasanya, ketika denyut jantung
manusia sudah tidak teridentifikasi, maka dikatakan manusia itu sudah meninggal. Denyut jantung yang terlihat di sini sebenarnya adalah suatu gelombang yang teraba pada pembuluh arteri bila darah dipompa keluar jantung.
2. Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah. Pembuluh darah tersebut adalah arteri, vena, dan pembuluh kapiler.
a.Pembuluh Arteri
Arteri berperan dalam pengangkutan darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis berperan membawa darah kotor yang perlu oksigenasi. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan elastis. Tentu saja pembuluh arteri ini meninggalkan jantung. Tekanan darahnya lebih kuat bila dibandingkan dengan tekanan yang dimiliki oleh pembuluh vena. Pembuluh arteri ini biasanya juga terletak di bagian dalam permukaan tubuh dan mempunyai satu pangkal (aorta).
b. Vena
Pembuluh vena ini sering disebut sebagai pembuluh balik. Hal ini karena pembuluh vena bertugas membawa
darah kotor (miskin oksigen) kembali menuju jantung, kecuali vena pulmonalis yang bertugas membawa darah bersih menuju jantung. Vena mempunyai klep di sepanjang pembuluh darah. Banyaknya klep pada vena ini berhubungan dengan tugas vena yang membawa darah yang arah gerakannya melawan gaya berat. Klep-klep ini bertugas menjaga agar pembuluh darah mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya. Perbedaan arteri dengan vena dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1 Perbedaan Arteri dengan Vena
No
Variable
Arteri
Vena
1
Dinding
Tebal, elastis
Tipis, kurang elastis
2
Letak
Lebih kedalam
Dekat permukaan tubuh
3
Aliran darah
Meninggalkan jantung
Menuju jantung
4
Tekanan
Kuat, bila terpotong darah
akan memancar
Lemah, bila terpotong akan
menetes
5
Isi darah
Banyak mengandung O2,
kecuali arteri pulmonalis
Banyak mengandung CO2,
kecuali vena pulmonalis
6
klep
Satu di pangkal
Banyak di sepanjang vena


c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Pembuluh ini berfungsi sebagai distributor zat-zat penting ke jaringan yang memungkinkan berjalannya berbagai proses dalam tubuh.

3. Darah
Komponen darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit), dan plasma darah.
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah manusia berbentuk cakram kecil bikonkaf (cekung di kedua sisinya). Sel darah merah manusia berjumlah sekitar 5.000.000 sel di setiap ml darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi dan memiliki kemampuan untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan disebarkan ke seluruh tubuh.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan. Umur sel darah merah kira-kira 115 hari. Oleh karena itu, tubuh kita memerlukan protein dan zat besi yang cukup untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Protein dan zat besi ini dapat kita peroleh dari zat makanan yang kita makan sehari-hari. Sel darah merah yang telah berumur 115 hari akan dihancurkan di dalam limfa dan mati. Hemoglobin akan dipecah menjadi hemo dan globin. Hemo akan digunakan untuk pembentukan sel darah merah lagi dan sisanya akan diubah menjadi bilirubun (pigmen kuning) dan biliverdin.
Sedangkan, globin yang merupakan suatu protein, akan diubah menjadi asam amino yang akan digunakan oleh jaringan.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh mempunyai bentuk yang lebih besar dibanding sel darah merah. Akan tetapi, dalam setiap milimeter kubik darah, sel darah putih mempunyai jumlah yang lebih kecil dibanding sel darah merah, yaitu sekitar 6000-8000 sel. Sel darah putih tidak berwarna (bening). Sel darah putih ini ada bermacammacam dan secara umum dibagi menjadi 5 macam, yaitu granulosit, limfosit, monosit, netrofil, dan eosinofil. Masingmasing sel darah putih ini mempunyai ciri dan peran yang berbeda-beda. Granulosit dan monosit mempunyai peran yang penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit dan gerakan amuboidnya, sel-sel ini dapat bergerak bebas memakan mangsanya, sehingga sel-sel ini dapat menangkap dan menghancurkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Orang yang kelebihan sel darah putih (>10.000) disebut leukosis, sedangkan orang yang kekurangan sel darah putih disebut leukopenia.

c. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Jumlah trombosit dalam setiap milimeter darah adalah
300.000. Trombosit dibentuk di megakarosit sumsum merah tulang. Trombosit memiliki ciri tidak berinti berukuran 2 - 4 mikron lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Bentuknya tidak teratur dan berumur 8 - 12 hari. Proses pembekuan darah yang dilakukan oleh trombosit, Jika terluka, maka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase, ion kalsium, dan vitamin K bersama-sama membantu mengubah protrombin menjadi trombin. Dengan bantuan trombin, fibrinogen berubah menjadi fibrin yang akan menutupi luka

d. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Plasma darah mempunyai komposisi 55% dari cairan darah. Plasma darah tersusun atas air, protein, garam mineral, dan bahan organik lainnya. Plasma darah secara umum ikut berperan dalam proses pembekuan darah, sebagai antibodi, dan mengendalikan metabolisme tubuh.

4. Proses Peredaran Darah
Peredaran darah manusia dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung lagi. Sedangkan, peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung lagi. Sistem
peredaran darah besar dan kecil adalah sebagai berikut.
a. Sistem Peredaran Darah Kecil
Darah kotor yang miskin O2 yang berada di bilik kanan dibawa ke paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran CO2 dengan O2. Darah yang sudah kaya O2 kemudian melewati vena pulmonalis menuju serambi kiri dan kemudian mengalir ke bilik kiri.
b. Sistem Peredaran Darah Besar
Darah yang kaya akan O2 yang berada di bilik kiri disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta dan
percabangannya (arteri). Setelah dari kapiler di seluruh tubuh, darah menuju ke pembuluh vena dan venacava untuk kembali ke serambi kanan

5. Golongan Darah dan Transfusi
Menurut Landsteiner, penggolongan darah dilakukan dengan sistem ABO. Penggolongan ini didasarkan atas
adanya aglutinin pada plasma darah dan aglutinogen dalam eritrosit. Golongan darah pada manusia dapat kamu lihat pada tabel berikut ini
Golongan Darah
Antigen dalam Eritrosit
Antibodi dalam Plasma
A
Antigen A
Antibodi β
B
Antigen B
Antibodi α
AB
Antigen A dan B
-
O
Antigen tidak ada
Antibodi β dan α


6. Peredaran Getah Bening
Pada peredaran getah bening, cairan yang diedarkan adalah cairan limfa. Cairan limfa ini berasal dari sel darah putih yang keluar dari peredaran darah dan diserap oleh usus. Fungsi dari peredaran getah bening adalah untuk mematikan sel-sel kuman yang masuk ke dalam tubuh dan sebagai transportasi lemak ke seluruh jaringan tubuh. Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa, dan cairan limfa. Kelenjar limfa berfungsi untuk menyaring kuman. Sedangkan, pembuluh limfa berfungsi untuk menampung cairan limfa yang berasal dari organ-organ tubuh.

B. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran
Darah
Gangguan yang mungkin timbul pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.
1. Anemia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh.
2. Hemofili merupakan penyakit turunan, di mana darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat
membeku.
3. Leukimia merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya sel darah putih yang terlalu tinggi.
4. Varises adalah pelebaran pembuluh darah (vena), biasanya terjadi pada betis.
5. Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi normal. Biasanya, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (penyumbatan pembuluh darah pada otak).
6. HIV-AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel darah putih sehingga melemahkan
kekebalan tubuh manusia.
7. Sklerosis adalah pengerasan pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh zat kapur dan lemak.
8. Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan karena aglutinin atau anti Rh darah ibu masuk ke dalam darah
anaknya yang memiliki Rh+. Hal ini menyebabkan sel darah anak rusak atau menggumpal.
6. Peredaran Getah Bening
Pada peredaran getah bening, cairan yang diedarkan adalah cairan limfa. Cairan limfa ini berasal dari sel darah putih yang keluar dari peredaran darah dan diserap oleh usus. Fungsi dari peredaran getah bening adalah untuk mematikan sel-sel kuman yang masuk ke dalam tubuh dan sebagai transportasi lemak ke seluruh jaringan tubuh. Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa, dan cairan limfa. Kelenjar limfa berfungsi untuk menyaring kuman. Sedangkan, pembuluh limfa berfungsi untuk menampung cairan limfa yang berasal dari organ-organ tubuh.
B. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran
Darah
Gangguan yang mungkin timbul pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.
1. Anemia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh.
2. Hemofili merupakan penyakit turunan, di mana darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat
membeku.
3. Leukimia merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya sel darah putih yang terlalu tinggi.
4. Varises adalah pelebaran pembuluh darah (vena), biasanya terjadi pada betis.
5. Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi normal. Biasanya, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (penyumbatan pembuluh darah pada otak).
6. HIV-AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel darah putih sehingga melemahkan
kekebalan tubuh manusia.
7. Sklerosis adalah pengerasan pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh zat kapur dan lemak.
8. Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan karena aglutinin atau anti Rh darah ibu masuk ke dalam darah
anaknya yang memiliki Rh+. Hal ini menyebabkan sel darah anak rusak atau menggumpal.

Kilasan Materi
• Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengedarkan
makanan dan O2 ke seluruh tubuh.
• Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari: jantung, pembuluh darah,
dan darah.
• Jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu bilik kiri, bilik kanan,
serambi kiri, dan serambi kanan.
• Pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah adalah
pembuluh arteri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
• Komponen darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit), dan plasma darah.
• Sistem peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan kembali ke jantung lagi.
• Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung menuju paruparu
dan kembali ke jantung lagi.
• Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa,
dan cairan limfa.
• Penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain: anemia, hemofili,
leukimia, varises, hipertensi, HIV-AIDS, sklerosis, dan penyakit kuning.
 

leave me alone please don't cry Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea