Seperti anak kecil yang menyesal telah memberi tahu dokter gigi bahwa ia
memiliki banyak permen dan coklat karamel di saku kiri bajunya. Ya, itu aku,
menyesal karena telah memberi tahu dan diberi tahu. Itu aku, yang lebih suka
duduk di ayunan kayu yang nyaman, melanjutkan mengunyah permen yang
manis.
Bodoh memang, menolak untuk percaya hal-hal yang tak ingin aku percaya. Tapi, bolehkah aku meneruskan mengunyah permen dan coklat karamel? Sampai tak ada lagi permen yang tersisa. Sampai ayunan kayu yang retak benar-benar rusak???
Bodoh memang, menolak untuk percaya hal-hal yang tak ingin aku percaya. Tapi, bolehkah aku meneruskan mengunyah permen dan coklat karamel? Sampai tak ada lagi permen yang tersisa. Sampai ayunan kayu yang retak benar-benar rusak???
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)