Definisi
Binatang
menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah
panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang
beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425
keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah
yang dipakai. Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan
dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian
(berplasenta dan berkantung atau marsupial).
Sebagian besar
mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke
dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies
non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan
dianggap sebagai ciri khusus mamalia.
Monotremata
tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya,
monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu diketahui
bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada
kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi
asal-usul suatu makhluk. Jika ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak
memiliki karakteristik mamalia, maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia
karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.
Mamalia di
kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya adalah Monotremata, Marsupialia atau Diprotodontia, Artiodactyla, Carnivora,
Cetacea, Chiroptera, Edentata, Insectivora atau Soricomorpha, Lagomorpha,
Perissodactyla, Primata, Proboscidea, Rodentia, Sirenia, Herbivora, Omnivora
atau Artiodactyla, Scandentia,
Polidota, Dermoptera.
Ciri-Ciri Umum:
1.
Tubuhnya
tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas
maupun dingin.
2.
Pada betina
terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3.
Tetrapoda dengan
anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4.
Diagfragma yang
menventilasi paru-paru.
5.
Mempunyai
kantung amniotik.
6.
Tubuh yang
endoterm atau berdarah panas.
7.
Bernafas melalui
paru-paru.
8.
Mempunyai cuping
telinga.
9.
Gigi umumnya
terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan
gigi molar.
Ciri-Ciri Khusus:
1.
Beberapa jenis
mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
2.
Memiliki kantung
pada mamalia marsupialia.
3.
Memiliki alat
gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang
tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang
menyerupai sayap.
4.
Anggota gerak
depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan
terbang.
5.
Pada
jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
6.
Pada kulit
terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Struktur Tubuh
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup
rambut. Tiap betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik.
Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali
lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau
tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri,
gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi
vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang tereduksi. Ada
dua kondil oksipital.
Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam
sabuk tektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial atau
tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat digerakkan.
Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls,
dan stapes. Akhir organ pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan
sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan
pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral kepala.
Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri
dari tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan,
mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak
mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan lima jari (atau kurang) dan
bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari, memanjat, menggali,
berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau teracak dari
zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging.
Struktur tubuh
pada mamalia contohnya pada kucing. Kucing termasuk dalam ordo carnivora(hewan
pemakan daging) biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan burung.
Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai indra yang tajam, dan berjalan
dengan menggunakan telapak kakinya tidak bersuara sehingga efektif dalam memburu
mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga memungkinkan untuk
menerkam dan menggenggam mangsanya dengan mudah dan gigi penggunting yang tajam
untuk memotong-motong daging.
Sistem Saraf
Sistem saraf
pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah.
Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon,
lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
Sistem Respirasi
Alur-alur hidung
mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan
olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.
Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam
pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma
dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua
atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda
(sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan
endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan
organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah:
paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu
dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum.
Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai
appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan
organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum,
ileum, rectum, dan anus.
Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk
seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata
lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal,
perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang
bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa
kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan
fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah
sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus)
dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan
mengerami telurnya.
Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa
hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam
kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya.
Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi
embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang
lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang
mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
Cara Hidup
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan
kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian,
misalnya : pada hewan paruh bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya
baru disusui. Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya
lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari
putting susu, kemudian menyusui dalam kantung sampai mandiri.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut
merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki
alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi
pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara
memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina
(vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk
menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir
pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak
dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens
yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat
dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan
media tempat hidup sperma.
Sperma yang
telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk
mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang
selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi
embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi
fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari
uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Habitat
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari
habitat teresterial sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas
mulai dari kutub sampai ke kawasan tropis. Mamalia teresterial dapat menempati
tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan
pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput. Kebanyakan jenis mamalia di
Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit
spesies di hutan rawa dan hutan kerangas.
Banyak spesies mampu bertahan hidup di habitat
yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di hutan yang baru ditebang dan
hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang. Mamalia juga
banyak menggunakan lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama
pertanian karena mencari makan di lahan pertanian dan berlindung di
hutan-hutan. Kawasan pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau
lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan
yang relatif lebih tinggi.
Hewan vertebrata
dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru.
Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus
muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai
paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan
menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan
selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di
permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung,
seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang
jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
Manfaat
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang
dapat memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki
peranan yang penting dalam kelestarian . Mamalia sangat berperan dalam
kehidupan manusia karena dimanfaatkan untuk memenuhi banyak kebutuhan. Manusia
dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging sapi, kambing, kerbau, unta atau
babi. Kulit sapi dan kambing merupakan bahan baku sandang, baik pakaian maupun
sepatu. Gajah dapat digunakan untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu
yang besar. Anjing atau sipanse telah dijadikan bahan penelitian untuk
eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis mamalia lainnya bermanfaat
pula untuk penelitian dibidang kesehatan (kedokteran). Kemampuan indra
penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk menangani masalah
criminal misalnya pembunuhan atau perampokan.
Mamalia memiliki peranan yang penting dalam
kelestarian ekosistem hutan. Peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur
tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi.
Selain peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki peranan dalam bidang
kesehatan, ekonomi, serta estetika.
Klasifikasi
Hewan Mamalia
Kingdom
: Animalia
Sub-Kingdom
: Metazoa
Filum
: Chordata
Sub-Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua,
yakni mamalia besar dan mamalia kecil. International Biological Program
mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran
berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat
badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar, dicontohkan sebagai berikut:
rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain tikus, bajing,
dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi
menjadi mamalia diurnal dan mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan
jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari,
seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan
jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari
hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang.
Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti
babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan
menjadi dua, yakni mamalia darat dan mamalia laut. Mamalia darat merupakan
mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mamalia
laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat,
yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara
lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia
diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial.
Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu
aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam
ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa
jenis dari suku Felidae. Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain
kijang, gajah, dan badak.
Pada bagian dibawah ini, akan coba dijelaskan sedikit
mengenai ordo-ordo dari kelas mamalia.
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung
mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang
sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas
Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkantung (sub kelas
Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan dari cara mereka merawat anak
selama perkembangan embrio. Monotremata tetap bertelur seperti moyang
terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut berduri adalah
satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang
pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan
diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak
itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian
merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri
pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam
uterus induk sampai berkembang baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur,
tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali pusar dan plasenta sehingga
anak yang sedang bertumbuh itu mendapat makanannya langsung dari induknya.
Mamalia di kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya
sebagai berikut :
1.
Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting
susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus
anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Monotremata
Famili
: Ornithorhynchidae
Genus
: Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus
anatinus
2.
Marsupialia
atau Diprotodontia mamalia
berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya
: kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo
: Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili
: Macropodidae
Genus
: Macropus sp
3.
Artiodactyla
mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki
yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis
aries), rusa
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus
: Ovis
Spesies : Ovis aries
4.
Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing
dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing,
musang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Panthera
Spesies : Panthera
sp
5.
Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk
ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan
tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai),
lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Cetacea
Famili
: Balaenoptiidae
Genus
: Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera
omurai
6.
Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau
bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga
tungkai depan bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus
vampeirus)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Chiroptera
Famili
: Pteropidae
Genus
: Pteropus
Species : Pteropus
vampeirus
7.
Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada
sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Edentata
Famili
: Dasypodidae
8.
Insectivora
atau Soricomorpha mamalia
pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut(Crocidura mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Soricomorpha
Famili
: Soricidae
Genus
: Crocidura
Spesies : Crocidura
mutina
9.
Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip
dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat,
kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan
untuk berlari dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri
collis
10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya : Kuda (Equus
Caballus, zebra, tapir
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Perissodactyla
Famili
: Equidae
Genus
: Equus
Spesies :
Equus caballus
11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak yang
panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang baik,
omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Cercopithecidae
Genus
: Macaca
Spesies : Macaca
mulatta
12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae
elephas)`
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Proboscidea
Famili
: Elephantidae
Genus
: Elephantidae
Spesies : Elephantidae
elephas
13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh
terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit,
kelinci
Kingdom : Hewan
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Famili
: Castoridae
Genus
: Castor
Spesies : Castor
sp
14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada
kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Sirenia
Famili
: Dugongidae
Genus
: Dugong
Spesies : Dugong
dugong
15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Subfamili : Bovinae
Genus
: Bos
Spesies : Bos
Taurus
16. Omnivora atau Artiodactylamamalia
pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Suidae
Genus
: Sus
Spesies : Sus
scrofa
17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Scandentia
Famili
: Tupaiidae
Genus
: Tupaia
Spesies : Tupaia
javanica
18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis
javanica)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Polidota
Famili
: Manidae
Genus
: Manis
Spesies : Manis
javanica
19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar,misalnya Lemur (Cyanocephalus
volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Dermoptera
Familia
: Cyanocephalidae
Genus
: Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus
volans
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)