Ciri-ciri
Umum
Burung berdarah panas dan berkembang biak melalui telur. Tubuhnya tertutup
bulu dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Kedua tungkai depannya
telah berubah menjadi sayap.
Ciri-ciri khusus aves antara lain :
1. Tubuh terbungkus oleh bulu
2. Mempunyai dua pasang anggota (extremitas), anggota
anterior (sepasang) mengalami modifikasi sebagai sayap, sedangkan sepasang
anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang. Pada kaki terdapat 4
jari, 3 di depan dan 1 dibelakang. Cakar terbungkus oleh kulit yang menanduk
dan bersisik.
3. Skeleton kecil, kuat, baik, dan penulangannya
sempurna. Pada mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh yang
terbungkus lapisan zat tanduk. Tempurung kepala memiliki sebuah occipitale
condyle, lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan
sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbuka.
4. Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang menempel
pada costae dan berhubungan dengan kantung udara yang meluas pada alat-alat
dalam, memiliki kotak suara atau siring pada dasar trakea.
5. Tidak memiliki vesica urinaria, zat-zat ekskresi
setengah padat, pda hewan betina biasanya memiliki ovarium kiri dan oviduct
kiri.
6. Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
7. Memiliki 12 nervi cranialis.
8. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, memiliki membran
embryonica (amnion, chorion, yolk sac dan allantois) semua perkembangan dalam
telur. Anak-anaknya yang masih muda dierami, disuapi makanan dan dijaga oleh
induknya (kecuali pada Megapodes).
Burung memiliki
sejumlah cirri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbangnya,
yaitu:.
a. Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk mengurangi
bobot badan. Berat rangkanya hanya 10% dari seluruh berat badan.
b. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat
otot-otot terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap.
c. Sistem pernafasan diperluas dengan alat pembantu
pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantung selaput yang ringan.
d. Posisi tubuhnya efisien pada waktu terbang sehingga
dapat bergerak tanpa halangan sewaktu melawan angin.
Morfologi Aves
Tubuh dibedakan
atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap)
yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas
posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik
dan bercakar. Mulut mempunyai rostum
(paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang
bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang
sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
Pada atap paruh
atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa
sebelah luar). Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada
kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana
nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap
mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. di bawah
ekor.
Penutup tubuh berupa bulu mempunyai 3 tipe, yaitu :
a. Bulu kontur (plumae), untuk terbang dan mengandung
sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut
pteril.
b. Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane, mengandung
serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar diseluruh
tubuh.
c. Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk benang
berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur.
Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah
kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar uropigeal.
Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi :
a. Tetrices, yang menutupi tubuh
b. Retrices, yang berpangkal pada ekor
c. Remiges, yang terdapat pada sayap
d. Paraptirum, yang menutupi daerah bahu
e. Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu
jari)
Perubahan dan Peluruhan Bulu (Moult)
Kerusakan bulu ternyata bukan merupakan satu-satunya faktor yang mendorong
terjadinya perubahan dan peluruhan bulu. Pada waktu tertentu yang berbeda dalam
satu tahun (pada satu musim yang berbeda), setiap burung mengalami perubahan
bulunya atau bagian dari bulunya, bergantung pada keperluannya. Selama musim
berbiak, bulu bewarna-warni yang biasanya sangat diperlukan untuk keperluan
menarik lawan jenis, tidak lagi diperlukan, sedangkan penyamaran masih diperlukan
dalam bentuk yang lain. Untuk keperluan yang berbeda-beda itulah kemudian
burung meluruhkan bulunya pada waktu-waktu tertentu sesual dengan keperluan.
Pengetahuan mengenai waktu burung meluruhkan bulunya dan bagaimana bentuk bulu
pada periode antara peluruhan tersebut akan sangat bermanfaat apabula kita
ingin memperkirakan umur individu burung .
Fungsi bulu pada aves:
1.
Dapat mencegah
hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca
dingin.
2.
Sementara, saat
cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu
mereka.
3.
Sebagai penutup
tubuh
4.
Bulu-bulu ekor
yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5.
Untuk
memperindah tubuh.
6.
Plumae agar
dapat terbang
7.
Filoplumae
sebagai sensor
8.
Plamulae
berfungsi sebagai isolator
9.
Untuk
menghangatkan telur saat mengerami
10. Melindungi kulit dari serangga
Sistem pernapasan
Lubang
hidung yang terdapat pada paruh menghubungkan rongga hidung di atas rongga
mulut. Glottis pada bagian bawah faring menghubungkan saluran trakea yang di
perkuat denga kartilago. Trakea berlanjut ke bawah arah leher yaitu syring
(kotak suara), tempat terdapatnya otot vocal, dari syring dilanjutkan ke
bronkhos paru-paru berukuran kecil melekat pada rusuk dan vertebrata di bagian
dorsal dari trax dengan jaringan ikat, paru-paru dimasuki sejumlah broncheolus
yang saling berhubungan dan sejumlah dara dari pulmonary. Pada broncheolus
melekat kantung udara yang terdapat di sela-sela organ dalam pada rongga badan
dan menjulur ke ruang disekitar vertebrta leher.
Paru-paru
dapat digerakan sedikit oleh otot yang terdapat disekitar tulang rusuk . jika
sternum bergerak turun, dan rusuk menggembung ke samping udara ke rongga
paru-paru , jika kontraksi terjadi sbaliknya. Maka dara keluar dari rongga
paru-paru. Gerakan tersebut dimungkinkan karena struktur torak yang kaku. Pada
sat inspirasi, udara masuk melalui bronchioles ke kantung udara membantu
penyebaran panas tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot dan aktivitas
metabolic lainya. Suara yang terdengar pada burung dihasilkan karena udara yang
bergetar ketika melewati otot syring.
Sistem pencernaan Aves
Lidah pada burung berbentuk runcing dan panjang dengan lapisan zat tanduk.
Pada rongga mulut bagian atas terdapat
lipatan palatal. Dilanjutkan dengan faring, kemudian saluran esophagus yang
dilapisi otot memanjang ke bagian bawah leher tempat terdapatnya tembolok yang
berfungsi sebagai tempat penyimpan makanan.
Dan beberapa diantaranya alat dan fungsi pada burung
adalah sebagai berikut:
·
Paruh :
Mengambil makanan.
·
Kerongkongan :
Saluran makanan menuju tembolok.
·
Tembolok :
Menyimpan makanan sementara.
·
Lambung kelenjar
: Mencerna makanan secara kimiawi.
·
Lambung pengunyah
: Menghancurkan makanan.
·
Hati : Membantu
mancerna makanan secara mekanis.
·
Pankreas :
Menghasilkan enzim.
·
Usus halus :
Tempat pencernaan sari makanan yang diserap oleh kapiler darah pada dinding
usus halus.
·
Usus besar :
Saluran sisa makan ke rectum.
·
Usus buntu :
Memperluas daerah penyerapan sari makanan.
·
Poros usus :
Tempat penyimpan sisa makanan sementara.
·
Kloaka : Muara 3
(tiga) saluran,yaitu : Pencernaan usus, Saluran uretra dari ginjal, Saluran
kelamin
Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk
mengambil makanan. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian masuk ke lambung kelenjar. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara kimiawi. Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah. Disebut lambung
pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
mengambil makanan. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian masuk ke lambung kelenjar. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara kimiawi. Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah. Disebut lambung
pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Kemudian makanan masuk menuju usus halus.Enzim yang dihasilkan oleh
pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus.Hasil pencernaan berupa
sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung
mempunyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus.
Usus buntu berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari makanan. Sisa
makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus (rektum) dan
akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.
Sistematis pencernaan makanan pada
burung :
Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →Lambung
pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar →Usus buntu → Poros usus
(rectum) → Kloaka.
Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah burung adalah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk ke
serambi kiri,kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah di pompa keseluruh
tubuh melalui aorta. Dise-sel tubuh darah melepaskan O2 dan mengikat
¬CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini masuk serambi
kanan melalui pembuluh balik.Selanjutnya darah masuk bilik kanan,kemudian
dipompa masuk ke paru-paru. Didalam paru-paru darah melepaskan CO2
dan mengikat O2.
Bagan sirkulasi pada burung
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik kanan → Paru-paru
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik kanan → Paru-paru
Sistem Reproduksi
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak
memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium
dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan
menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi
oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan
memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas
masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu
dibesarkan dalam sarang.
Contoh Aves
1.
Ayam
Kingdom : Animalia
Phyllum :Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies :Gallus gallus (Ayam)
2. Burung Unta
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai
sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai
kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan
sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip. Burung unta mempunyai leher yang
panjang dan mampu beralri sehingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana
beberapa ekor burung betina akan bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh
betina pada waktu siang dan jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah
telur terbesar.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Struthionidae
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Struthionidae
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus
3. Burung
kasuari
Casuarius
casuarius adalah salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung dewasa
berukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, dan memiliki bulu berwarna
hitam yang keras dan kaku. Kulit lehernya berwarna biru dan terdapat dua buah
gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk yang
tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan
biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Burung
Kasuari mempunyai kaki yang besar dan kuat dengan tiga buah jari pada
masing-masing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena
diperlengkapi dengan cakar yang sangat tajam. Seperti umumnya spesies
burung-burung yang berukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak dapat
terbang. Pakan burung Kasuari Gelambir-ganda terdiri dari aneka buah-buahan
yang terjatuh di dasar hutan.
Burung
Kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak.
Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan
Casuarius
adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini
terdiri dari tiga spesies kasuaKasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya,
yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat.
Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku
tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih
terang daripada jantan yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordatsa
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius
Filum: Chordatsa
Kelas: Aves
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius
4. Burung
Merak biru
Merak Biru
adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai
bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar,
panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang
berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas.
Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak
mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi
bulu penutup ekor. burung muda seperti betina.
Merak
jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada musim
berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina.
Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata
berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.
Pakan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan
dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing,
laba-laba dan kadal kecil.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: P. Cristatus
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: P. Cristatus
5. Burung
Bangau
Bangau
adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ciconiidae. Badan berukuran besar,
berkaki panjang, berleher panjang namun lebih pendek dari burung Kuntul, dan
mempunyai paruh yang besar, kuat dan tebal. Bangau bisa dijumpai di daerah
beriklim hangat. Habitat di daerah yang lebih kering dibandingkan burung Kuntul
dan Ibis. Makanan berupa Katak, ikan, serangga, cacing, burung kecil dan
mamalia kecil dari lahan basah dan pantai.
Bangau tidak
memiliki organ suara syrinx sehingga tidak bersuara. Paruh yang diadu dengan
pasangannya merupakan cara berkomunikasi menggantikan suara panggilan.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Familia: Ciconiidae
Genus : Mycteria
Spesies : Mycteria leucocephala
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Familia: Ciconiidae
Genus : Mycteria
Spesies : Mycteria leucocephala
6. Bebek
Secara
keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif
panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh
bebek bervariasi dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung
lamellae yang berguna sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan,
paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan
terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh di belakang tubuh, yang umum
terdapat pada burung akuatik. Sayapnya sangat kuat dan umumnya pendek.
Penerbangan bebek membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga membutuhkan otot
sayap yang kuat.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas Platyrhyncos
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Anas
Spesies : Anas Platyrhyncos
7. Angsa
Angsa
adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu burung
air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa
Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan
berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai panjang tiga meter.
Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek, angsa berukuran lebih
besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan leher yang lebih
besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak
ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak
menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih besar
dan lebih berat.
Klasifikasi
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Cygnus
Species : Cygnus sp
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus : Cygnus
Species : Cygnus sp
Peranan Aves Pada Manusia
Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Dan sejak
jaman dulu burung telah digunakan manusia untuk berbagai kebutuhan.
Burung-buring kecil membantu dalam membasmi hama serangga pada tanaman dan ada
juga sburung yang berukuran besar seperti elang dan burung hantu menjadi
predator bagi tikus sawah telur burung merupakan sumber lemak dan protein yang
di butuhkan manusia. Keindahan kicau dan warna jenis burung tertentu
menyebabkan manusia tertarik untuk memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih
dijadikan sebagai hiasan oleh kepala suku-suku masyarakat di papua. Begitu
juga, kemampuan terbang beberapa jenis burung misalnya merpati dimanfaatka
sebagai bentuk hiburan atau kegiatan yang di perlombakan.
Selain memberi manfaat pada manusia tapi juga ada yang merugikan . dan
beberapa jenis burung memakan biji-bijian , tumbuhan muda , dan buah-buahan
yang sengaja ditanam oleh manusia. Selain itu burung juga bias menjadi vector
penyakit seperti penyakit flu burung.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)