1.
BAKTERI NICTOBACTER
Bakteri ini merupakan bakteri
probioaktif yang mampu bekerja menguraikan bahan organik
protein,karbohidrat,dan lemak secara biologis.Bermanfaat dalam menguraikan NH3
dan NO pada sampah,tinja,dan kotoran hewan ternak,dan dapat menekan populasi
bakteri patogen pada penampung tinja yang menyebabkan sumber air tanah akan
terkontaminasi jika air remebesan tinja bercampur dengan sumber air tanah.
2.BAKTERI PSEUDOMONAS
Bakteri Pseudomonas sp. merupakan
bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.
Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan
akibat pencemaran minyak bumi. Bahan utama minyak bumi adalah hidrokarbon
alifatik dan aromatik. Selain itu, minyak bumi juga mengandung senyawa nitrogen
antara 0-0,5%, belerang 0-6%, dan oksigen 0-3,5%.
Salah satu faktor yang sering membatasi
kemampuan bakteri pseudomonas dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon adalah
sifat kelarutannya yang rendah, sehingga sulit mencapai sel bakteri. Oleh
karena itu, untungnya, bakteri pseudomonas dapat memproduksi biosurfaktan.
Kemampuan bakteri Pseudomonas dalam memproduksi biosurfaktan berkaitan dengan
keberadaan enzim regulatori yang berperan dalam sintesis biosurfaktan. Ada 2
macam biosurfaktan yang dihasilkan bakteri Pseudomonas :
Surfaktan dengan berat molekul rendah (seperti glikolipid, soforolipid,
trehalosalipid, asam lemak dan fosfolipid) yang terdiri dari molekul hidrofobik
dan hidrofilik. Kelompok ini bersifat aktif permukaan, ditandai dengan adanya
penurunan tegangan permukaan medium cair.
Polimer dengan berat molekul besar, yang dikenal dengan bioemulsifier
polisakarida amfifatik. Dalam medium cair, bioemulsifier ini mempengaruhi
pembentukan emulsi serta kestabilannya dan tidak selalu menunjukkan penurunan
tegangan permukaan medium.
3.BAKTERI ENDOGENOUS
Tidak hanya mengendalikan senyawa
amoniak dan nitrit, teknik bioremediasi dengan menggunakan bakteri endogenus
juga bertujuan untuk mengendalikan senyawa H2S yang banyak menumpuk di sedimen
tambak.Dengan menggunakan bakteri fotosintetik dari jenis Rhodobakter untuk
menghilangkan senyawa H2S. “Hasilnya H2S tidak terdeteksi sama sekali di
tambak,”Untuk mengatasinya dia menggunakan bakteri dari jenis Bacillus. “Karena
bakteri Bacillus yang di gunakan merupakan bakteri endogenous, maka
efektivitasnya lebih baik jika dibandingkan dengan produk bioremediasi dengan
menggunakan bakteri dari luar Indonesia,”
4.BAKTERI NITRIFIKASI
Nitirifikasi untuk menjaga keseimbangan senyawa nitrogen
anorganik (amonia, nitrit dan nitrat) di sistem tambak. Pendekatan bioremediasi
ini diharapkan dapat menyeimbangkan kelebihan residu senyawa nitrogen yang
berasal dari pakan, dilepaskan bempa gas N2 1 N20 ke atmosfir. Peran bakteri
nitrifikasi adalah mengoksidasi amonia menjadi nitrit atau nitrat, sedangkan
bakteri denitrifikasi akan mereduksi nitrat atau nitrit menjadi dinitrogen
oksida (N20) atau gas nitrogen (Nz).
5.BAKTERI PEREDUKSI SULFAT
Kemampuan BPS dalam menurunkan kandungan
sulfat sehingga dapat meningkatkan pH tanah bekas tambang batubara ini sangat
bermanfaat pada kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang batubara. Peningkatan
pH yang dicapai hampir mendekati netral (6,66) sehingga sangat baik untuk
mendukung pertumbuhan tanaman revegetasi maupun kehidupan biota lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)