SISTEM PERDEDARAN DARAH

Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O2 ke
seluruh tubuh. Sistem ini disebut sistem peredaran darah atau sering disebut juga sistem transportasi. Peredaran darah pada manusia terjadi karena terdapat alat-alat peredaran darah. Bagaimanakah proses peredaran darah dalam tubuh manusia? Alat apa saja yang termasuk sistem peredaran darah pada manusia? Apa fungsi dari alat-alat tersebut? Kelainan apa saja yang mengganggu sistem peredaran darah pada manusia? Ayo temukan jawabannya dengan mempelajari bab ini. Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan proses peredaran darah pada manusia, menyebutkan alat-alat peredaran darah pada manusia beserta fungsinya, serta mendeskripsikan kelainan yang mengganggu sistem peredaran darah pada manusia.
A. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: jantung, pembuluh darah, dan darah.
1. Jantung
Agar kamu memahami tentang struktur dan cara kerja jantung, pelajarilah uraian berikut ini!
a. Kedudukan Jantung
Jantung berada dalam rongga torak antara kedua paruparu dan di belakang sternum. Jantung diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung.
b. Struktur Jantung
Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220 sampai 260 gram. Jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dinding bilik jantung lebih tebal jika dibandingkan dinding serambi. Selain itu, bilik kiri juga lebih tebal bila dibandingkan dengan bilik kanan. Antara serambi dan bilik dalam jantung tersebut dipisahkan oleh suatu sekat. Katup-katup yang menghubungkan serambi dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis, sedangkan katup yang menghubungkan serambi kiri dan bilik kiri disebut katup bikuspidalis. Katup-katup ini mencegah darah balik lagi dari bilik ke serambi. Dari luar ke dalam, jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1) Perikardium atau pembungkus luar.
2) Miokardium atau lapisan otot tengah.
3) Endokardium atau lapisan jantung yang paling dalam.

c. Cara Kerja Jantung
Jantung bekerja diawali dengan berkontraksinya otot jantung sehingga serambi jantung mengembang dan diikuti dengan masuknya darah yang miskin O2 dari vena kava superior dan inferior ke serambi kanan. Sedangkan, darah yang mengandung O2 masuk dari vena pulmonalis ke serambi kiri. Dengan masuknya darah ke serambi akan merangsang sekat jantung membuka. Membukanya sekat jantung ini diikuti dengan terjadinya kontraksi otot yang menyebabkan serambi jantung menguncup. Akibatnya, darah masuk ke bilik jantung yang diikuti dengan menutupnya katup pada sekat jantung tersebut. Proses berikutnya adalah maksimumnya tekanan bilik jantung (sistole). Akibat tekanan darah yang maksimum, darah dari bilik kanan akan dikeluarkan menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Sedangkan, darah dari bilik kiri akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Setelah darah terpompa, otot dinding bilik berelaksasi sehingga tekanannya menjadi minimum (tekanan diastole). Tekanan sistole dan diastole orang yang sehat berkisar 120 mmHg dan 80 mmHg.

d. Denyut Jantung dan Tekanan Darah
Manusia hidup terlihat dari adanya denyut jantung yang ada di tubuhnya. Biasanya, ketika denyut jantung
manusia sudah tidak teridentifikasi, maka dikatakan manusia itu sudah meninggal. Denyut jantung yang terlihat di sini sebenarnya adalah suatu gelombang yang teraba pada pembuluh arteri bila darah dipompa keluar jantung.
2. Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah. Pembuluh darah tersebut adalah arteri, vena, dan pembuluh kapiler.
a.Pembuluh Arteri
Arteri berperan dalam pengangkutan darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis berperan membawa darah kotor yang perlu oksigenasi. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan elastis. Tentu saja pembuluh arteri ini meninggalkan jantung. Tekanan darahnya lebih kuat bila dibandingkan dengan tekanan yang dimiliki oleh pembuluh vena. Pembuluh arteri ini biasanya juga terletak di bagian dalam permukaan tubuh dan mempunyai satu pangkal (aorta).
b. Vena
Pembuluh vena ini sering disebut sebagai pembuluh balik. Hal ini karena pembuluh vena bertugas membawa
darah kotor (miskin oksigen) kembali menuju jantung, kecuali vena pulmonalis yang bertugas membawa darah bersih menuju jantung. Vena mempunyai klep di sepanjang pembuluh darah. Banyaknya klep pada vena ini berhubungan dengan tugas vena yang membawa darah yang arah gerakannya melawan gaya berat. Klep-klep ini bertugas menjaga agar pembuluh darah mengalir ke jantung tanpa jatuh kembali ke arah sebaliknya. Perbedaan arteri dengan vena dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1 Perbedaan Arteri dengan Vena
No
Variable
Arteri
Vena
1
Dinding
Tebal, elastis
Tipis, kurang elastis
2
Letak
Lebih kedalam
Dekat permukaan tubuh
3
Aliran darah
Meninggalkan jantung
Menuju jantung
4
Tekanan
Kuat, bila terpotong darah
akan memancar
Lemah, bila terpotong akan
menetes
5
Isi darah
Banyak mengandung O2,
kecuali arteri pulmonalis
Banyak mengandung CO2,
kecuali vena pulmonalis
6
klep
Satu di pangkal
Banyak di sepanjang vena


c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir. Pembuluh ini berfungsi sebagai distributor zat-zat penting ke jaringan yang memungkinkan berjalannya berbagai proses dalam tubuh.

3. Darah
Komponen darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit), dan plasma darah.
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah manusia berbentuk cakram kecil bikonkaf (cekung di kedua sisinya). Sel darah merah manusia berjumlah sekitar 5.000.000 sel di setiap ml darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi dan memiliki kemampuan untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan disebarkan ke seluruh tubuh.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan. Umur sel darah merah kira-kira 115 hari. Oleh karena itu, tubuh kita memerlukan protein dan zat besi yang cukup untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Protein dan zat besi ini dapat kita peroleh dari zat makanan yang kita makan sehari-hari. Sel darah merah yang telah berumur 115 hari akan dihancurkan di dalam limfa dan mati. Hemoglobin akan dipecah menjadi hemo dan globin. Hemo akan digunakan untuk pembentukan sel darah merah lagi dan sisanya akan diubah menjadi bilirubun (pigmen kuning) dan biliverdin.
Sedangkan, globin yang merupakan suatu protein, akan diubah menjadi asam amino yang akan digunakan oleh jaringan.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh mempunyai bentuk yang lebih besar dibanding sel darah merah. Akan tetapi, dalam setiap milimeter kubik darah, sel darah putih mempunyai jumlah yang lebih kecil dibanding sel darah merah, yaitu sekitar 6000-8000 sel. Sel darah putih tidak berwarna (bening). Sel darah putih ini ada bermacammacam dan secara umum dibagi menjadi 5 macam, yaitu granulosit, limfosit, monosit, netrofil, dan eosinofil. Masingmasing sel darah putih ini mempunyai ciri dan peran yang berbeda-beda. Granulosit dan monosit mempunyai peran yang penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit dan gerakan amuboidnya, sel-sel ini dapat bergerak bebas memakan mangsanya, sehingga sel-sel ini dapat menangkap dan menghancurkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Orang yang kelebihan sel darah putih (>10.000) disebut leukosis, sedangkan orang yang kekurangan sel darah putih disebut leukopenia.

c. Keping Darah (Trombosit)
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Jumlah trombosit dalam setiap milimeter darah adalah
300.000. Trombosit dibentuk di megakarosit sumsum merah tulang. Trombosit memiliki ciri tidak berinti berukuran 2 - 4 mikron lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Bentuknya tidak teratur dan berumur 8 - 12 hari. Proses pembekuan darah yang dilakukan oleh trombosit, Jika terluka, maka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase, ion kalsium, dan vitamin K bersama-sama membantu mengubah protrombin menjadi trombin. Dengan bantuan trombin, fibrinogen berubah menjadi fibrin yang akan menutupi luka

d. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Plasma darah mempunyai komposisi 55% dari cairan darah. Plasma darah tersusun atas air, protein, garam mineral, dan bahan organik lainnya. Plasma darah secara umum ikut berperan dalam proses pembekuan darah, sebagai antibodi, dan mengendalikan metabolisme tubuh.

4. Proses Peredaran Darah
Peredaran darah manusia dibagi menjadi dua, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung lagi. Sedangkan, peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung lagi. Sistem
peredaran darah besar dan kecil adalah sebagai berikut.
a. Sistem Peredaran Darah Kecil
Darah kotor yang miskin O2 yang berada di bilik kanan dibawa ke paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran CO2 dengan O2. Darah yang sudah kaya O2 kemudian melewati vena pulmonalis menuju serambi kiri dan kemudian mengalir ke bilik kiri.
b. Sistem Peredaran Darah Besar
Darah yang kaya akan O2 yang berada di bilik kiri disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta dan
percabangannya (arteri). Setelah dari kapiler di seluruh tubuh, darah menuju ke pembuluh vena dan venacava untuk kembali ke serambi kanan

5. Golongan Darah dan Transfusi
Menurut Landsteiner, penggolongan darah dilakukan dengan sistem ABO. Penggolongan ini didasarkan atas
adanya aglutinin pada plasma darah dan aglutinogen dalam eritrosit. Golongan darah pada manusia dapat kamu lihat pada tabel berikut ini
Golongan Darah
Antigen dalam Eritrosit
Antibodi dalam Plasma
A
Antigen A
Antibodi β
B
Antigen B
Antibodi α
AB
Antigen A dan B
-
O
Antigen tidak ada
Antibodi β dan α


6. Peredaran Getah Bening
Pada peredaran getah bening, cairan yang diedarkan adalah cairan limfa. Cairan limfa ini berasal dari sel darah putih yang keluar dari peredaran darah dan diserap oleh usus. Fungsi dari peredaran getah bening adalah untuk mematikan sel-sel kuman yang masuk ke dalam tubuh dan sebagai transportasi lemak ke seluruh jaringan tubuh. Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa, dan cairan limfa. Kelenjar limfa berfungsi untuk menyaring kuman. Sedangkan, pembuluh limfa berfungsi untuk menampung cairan limfa yang berasal dari organ-organ tubuh.

B. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran
Darah
Gangguan yang mungkin timbul pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.
1. Anemia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh.
2. Hemofili merupakan penyakit turunan, di mana darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat
membeku.
3. Leukimia merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya sel darah putih yang terlalu tinggi.
4. Varises adalah pelebaran pembuluh darah (vena), biasanya terjadi pada betis.
5. Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi normal. Biasanya, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (penyumbatan pembuluh darah pada otak).
6. HIV-AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel darah putih sehingga melemahkan
kekebalan tubuh manusia.
7. Sklerosis adalah pengerasan pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh zat kapur dan lemak.
8. Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan karena aglutinin atau anti Rh darah ibu masuk ke dalam darah
anaknya yang memiliki Rh+. Hal ini menyebabkan sel darah anak rusak atau menggumpal.
6. Peredaran Getah Bening
Pada peredaran getah bening, cairan yang diedarkan adalah cairan limfa. Cairan limfa ini berasal dari sel darah putih yang keluar dari peredaran darah dan diserap oleh usus. Fungsi dari peredaran getah bening adalah untuk mematikan sel-sel kuman yang masuk ke dalam tubuh dan sebagai transportasi lemak ke seluruh jaringan tubuh. Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa, dan cairan limfa. Kelenjar limfa berfungsi untuk menyaring kuman. Sedangkan, pembuluh limfa berfungsi untuk menampung cairan limfa yang berasal dari organ-organ tubuh.
B. Gangguan dan Kelainan Sistem Peredaran
Darah
Gangguan yang mungkin timbul pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut.
1. Anemia. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh.
2. Hemofili merupakan penyakit turunan, di mana darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat
membeku.
3. Leukimia merupakan penyakit yang ditimbulkan akibat adanya sel darah putih yang terlalu tinggi.
4. Varises adalah pelebaran pembuluh darah (vena), biasanya terjadi pada betis.
5. Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi normal. Biasanya, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (penyumbatan pembuluh darah pada otak).
6. HIV-AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel darah putih sehingga melemahkan
kekebalan tubuh manusia.
7. Sklerosis adalah pengerasan pembuluh darah yang bisa disebabkan oleh zat kapur dan lemak.
8. Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan karena aglutinin atau anti Rh darah ibu masuk ke dalam darah
anaknya yang memiliki Rh+. Hal ini menyebabkan sel darah anak rusak atau menggumpal.

Kilasan Materi
• Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengedarkan
makanan dan O2 ke seluruh tubuh.
• Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari: jantung, pembuluh darah,
dan darah.
• Jantung manusia terdiri dari empat ruangan, yaitu bilik kiri, bilik kanan,
serambi kiri, dan serambi kanan.
• Pembuluh darah yang berperan dalam proses peredaran darah adalah
pembuluh arteri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
• Komponen darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit), dan plasma darah.
• Sistem peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan kembali ke jantung lagi.
• Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung menuju paruparu
dan kembali ke jantung lagi.
• Sistem peredaran getah bening terdiri atas kelenjar limfa, pembuluh limfa,
dan cairan limfa.
• Penyakit pada sistem peredaran darah manusia antara lain: anemia, hemofili,
leukimia, varises, hipertensi, HIV-AIDS, sklerosis, dan penyakit kuning.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)

 

leave me alone please don't cry Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea