Pada
awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa, ia menggambarkan
struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri.
Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop
Pada
1665, seorang ilmuan Inggris, Robert Hooke mengamati sayatan gabus
dibawah mikroskop sederhana. Ia menemukan ruang-ruang kecil yang
dipisahkan oleh suatu dinding. Selanjutnya, ia menamakan ruang-ruang
tersebut sebagai ”sel”.
Pada
akhir tahun 1600-an Antony van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa
Belanda, dan trampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk
melihat dan mengamati beragam protista, spermatozoa, bahkan bakteri,
organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi dua abad kemudian.
Tahun
1820-an, peningkatan pada desaian lensa terjadi dan membawa sel menjadi
lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, seorang ahli botani,
mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen
atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Dia
menyebut titik itu sebagai ‘nukleus’.
Dua
ratus tahun kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuan Prancis
yang bernama Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun
atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal dengan istilah
Protoplasma. Istilah Protoplasma kali ini dikemukakan oleh Johannes
Purkinje.
Pada
tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani, berpendapat
bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil
penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman
mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya
sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman.
Pada
tahun 1839, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasarkan hasil
penelitiannya selama bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan
jaringan hewan, mengemukakan bahwa hewan sama seperti tanaman terdiri
atas sel dan produk-produk sel. Dan bahwa walaupn sel adalah bagian dari
organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan tersendiri.
Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann (1810-1882) adalah sel merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.
Satu
abad kemudian Rudolf Virchow, seorang ahli fisiologi, melaporkan hasil
penelitiannya mengenai pertumbuhan dan reproduksi sel berpendapat bahwa
setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Berdasarkan tinjauan tentang
sel, dapat diketahui dua batasan sebagai berikut.
1.
A.G. Hoewy dan Siekevitz (1963) menyatakan bahwa sel adalah unit
aktivitas biologis yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan mampu
bereproduksi sendiri pada suatu media yang bebas dari sistem kehidupan
lain.
2. Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik struktural maupun fungsional.
Analisis
mikroskopis (hasil penelitian pada pertengahan abad 19) membuktikan
bahwa sel adalah unit terkecil kehidupan, dan bahwa kehidupan yang
berlangsung terus menerus berasal dri pertumbuhan dan pembelahan sel
tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel.
Jadi ada tiga konsep mengenai sel yaitu:
-semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
-sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
-keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal
sumber:biologipedia
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)