HIPOTESIS STATISTIK DALAM PENELITIAN

A.    Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Dalam statistika, kita mengenal 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Hipotesis nol (H0) merupakan suatu pegangan sementara, sehingga memungkinkan kita untuk memutuskan apakah sesuatu yang kita uji masih menspesifikasikan menerima H0 atau tidak. Hipotesis alternatif (H1) di lain pihak merupakan alternatif dari H0, yaitu keputusan apa yang harus kita tentukan bila apa yang kita uji tidak sebagaimana yang kita spesifikasikan oleh H0.
Tujuan pengujian hipotesis adalah memilih salah satu dari dua hipotesis tersebut. Pengujian hipotesis berdasarkan sifat saling asing (mutually exclusive), artinya jika satu hipotesis ditolak maka hipotesis lainnya diterima. Misalnya, diketahui hiotesis nol (H0) adalah p = 0,5 maka hipotesis alternatifnya (H1) adalah

B.     Kesalahan Jenis I dan Jenis II
Pada setiap pengujian hipotesis, kita diharuskan memilih salah satu dari kedua hipotesis tersebut yaitu apakah kita akan menerima atau menolak H0. Dalam pengambilan keputusan ini kadangkala peneliti membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan ini terjadi ketika kita menolak hipotesis yang benar atau menerima hipotesis yang salah. Kedua jenis kesalahan ini diberi nama secara khusus dalam pengujian hipotesis, yaitu:

a.       Kesalahan jenis I (Galat jenis I)
Kesalahan ini terjadi ketika kita menolak H0 padahal H0 ini benar. Peluang terjadinya kesalahan ini dinyatakan dengan  dan pada umumnya disebut sebagai taraf nyata (level of significance).


b.      Kesalahan jenis II (Galat jenis II)
 Kesalahan ini terjadi ketika kita menerima H0 padahal H0 ini salah. Peluang terjadinya kesalahan ini dinyatakan dengan  dan pada umumnya disebut sebagai kuasa pengujian/kekuatan uji (power of statistical test).

Adapun hubungan antara kedua jenis kesalahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.



C.    Uji Hipotesis Dua Sisi dan Satu Sisi
Pemilihan sisi pengujian tergantung dari hipotesis parameter populasi. Uji hipotesis dua sisi akan menolak hipotesis nol (H0) jika nilai statistik sampel secara signifikan lebih besar atau lebih kecil dari nilai parameter populasi, atau dinyatakan :

D.    Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis diperlukan suatu informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan, apakah suatu pernyataan tersebut dapat dibenarkan atau tidak. Informasi yang dibutuhkan ini dapat berasal dari seluruh anggota populasi atau hanya sebagian dari anggota populasi (sampel).
Untuk memilih salah satu dari kedua hipotesis tersebut (H0 atau H1) diperlukan suatu kriteria pengujian yang ditentukan berdasarkan suatu statistik uji. Kriteria (tolak ukur) uji atau statistik uji adalah sebuah peubah acak yang digunakan dalam menentukan hipotesis nol atau hipotesi alternatif yang diterima dalam pengujian hipotesis.

E.     Prosedur Pengujian Hipotesis
Untuk mempermudah peneliti menguji kebenaran suatu hipotesis, maka terdapat beberapa langkah-langkah atau prosedur pengujian hipotesis yang perlu diperhatikan. Adapun prosedur pengujian hipotesis tersebut terdiri dari:
·         Perumusan hipotesis.
·         Memilih tingkat signifikansi.
·         Menentukan uji distribusi yang digunakan.
·         Pengambilan keputusan.
·         Penarikan kesimpulan.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar teman , karena negara ini bebas berpendapat namun adakala peraturan nya yaitu sopan dan tidak mengandung sara , terimakasih atas partisipasinya :)

 

leave me alone please don't cry Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea