Cara kita berkomunikasi dengan orang
lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali kita tidak
mengetahui apakah pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau belum baik.
Dalam kehidupan sehari-hari pasti anda sering
berkata dalam hati : ”ah tidak enak mengobrol dengan si A, lebih enak saya
mencari si B dan mengobrol dengannya.”
Saya tidak tahu anda sendiri masuk
ke dalam kategori mana : si A ataukah si B, mudah-mudahan bukan si A karena si
A biasanya selalu dijauhi oleh teman-temannya.
Andai saja anda masuk dalam kategori
si A, anda tidak perlu khawatir karena pola komunikasi yang kurang
baik tentu saja dapat diperbaiki. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh
orang-orang beserta beberapa solusi untuk memperbaikinya.
1. Tidak
Mendengarkan
Sebagian besar orang bukanlah
tipekal pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang
tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan dibanding mendengarkan. Dalam
setiap perbincangan mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk
berbicara.
Belajarlah menekan ego anda untuk
mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan.
Ketika anda mengambil sikap untuk
mulai mendengarkan, anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan
(apapun) yang sangat potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau
“tidak”, karena jika anda seperti itu lawan bicara anda akan memberikan informasi
setengah-setengah kepada anda. Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka
bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedang bercerita tentang
pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, anda dapat bertanya
kepadanya :
- gunung apa yang anda daki?
- apa yang ada sukai dari mendaki gunung?
- apa saja yang anda lakukan di atas gunung?
- apa yang ada sukai dari mendaki gunung?
- apa saja yang anda lakukan di atas gunung?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu
akan membuat topik pembicaraan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta
memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang tak kalah
pentingnya lawan bicara anda mengetahui bahwa anda sungguh-sungguh sedang
mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara
anda bertambah pada anda.
2. Terlalu
Banyak Bertanya
Beberapa pertanyaan dapat berarti
anda antusias dengan lawan bicara anda, namun terlalu banyak bertanya pun
akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya anda sedang menginterogerasi
lawan bicara anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman.
Cobalah gabungkan antara pernyataan
dan pertanyaan, misalkan :
- saya pun minggu lalu berakhir
pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah anda suka
memancing?
3.
Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan
Dalam percakapan mungkin anda sering
merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara anda, terutama
jika anda berbicara dengan seseorang yang baru saja anda kenal. Untuk mencegah
hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa anda bicarakan :
- Seorang bijak pernah berkata
“Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika anda
kehabisan topik untuk dibicarakan, anda bisa memulai berbicara tentang berita
yang sedang hangat saat ini.”
- Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang anda, anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda.
- Bicarakan tentang sesuatu yang berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang anda, anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda.
4.
Penyampaian yang Buruk
Salah satu hal yang paling penting
dalam berkomunikasi bukanlah apa yang anda katakan, melainkan bagaimana anda
menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar,
karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital
dalam berkomunikasi. Beberapa hal dibawah ini untuk anda pertimbangkan :
- Sampaikan dengan perlahan. Ketika
anda berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi
anda untuk memulai pembicaraan tersebut dan bahkan anda dapat berbicara dengan
sangat cepat. Usahakan anda memperlambat kecepatan bicara anda, karena akan
lebih mudah bagi lawan bicara anda untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang
ingin anda sampaikan.
- Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin mendengarkan anda.
- Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam.
- Bicaralah dengan suara yang tidak monoton. Libatkan emosi dalam suara anda.
- Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
- Gunakan bahasa tubuh yang baik. Dalam artikel mendatang, saya akan membahas bagaimana menggunakan bahasa tubuh yang baik.
- Bicaralah dengan suara lantang. Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin mendengarkan anda.
- Bicaralah dengan jelas. Jangan seperti bergumam.
- Bicaralah dengan suara yang tidak monoton. Libatkan emosi dalam suara anda.
- Gunakan jeda. Penyampaian dengan perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda lebih perhatian dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
- Gunakan bahasa tubuh yang baik. Dalam artikel mendatang, saya akan membahas bagaimana menggunakan bahasa tubuh yang baik.
5.
Menginterupsi
Apakah yang anda rasakan jika
pembicaraan anda dipotong oleh lawan bicara anda? … Ya, lawan bicara anda pun
akan merasakan hal yang sama jika anda memotong pembicaraannya. Biarkan lawan
bicara anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah
salah satu bentuk penghargaan anda pada lawan bicara anda. Carilah keseimbangan
antara mendengarkan dan berbicara.
6.
Keinginan “Selalu Benar”
Orang tidak akan terkesan kepada
anda jika anda selalu ingin merasa benar dalam setiap pembicaraan. Seringkali
pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga
mood tetap baik dengan berbicara dengan seseorang. Sebagai contoh : salah satu
teman anda ingin bercerita kepada anda mengenai serunya pengalaman berarung
jeram sampai-sampai perahu karetnya terbalik. Namun anda malah berbicara
bagaimana berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman anda akan langsung
berubah.
Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.
Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.
7.
Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif
Pernahkan anda berkenalan dengan
seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif,
seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang
menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang
mengetahui artinya.
Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan.
Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan.
8.
Membosankan
Jangan bercerita panjang-panjang
tentang mobil anda yang baru saja anda beli atau rumah anda yang baru saja
selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam
itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri. Carilah topik yang mengarah pada
hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga anda
menceritakan tentang pengalaman anda berakhir pekan di puncak kemarin atau
rencana anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang
positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan anda.
Dale Carnegie pernah berkata :
”Dalam 2 bulan anda akan mempunyai lebih banyak teman dengan cara antusias
terhadap cerita-cerita mereka dibandingkan 2 tahun anda mencari teman dengan
cara berusaha memancing mereka tertarik pada cerita-cerita anda.”
Cobalah memberi peran lebih dalam
berbicara untuk lawan bicara anda. Kelak anda akan membangun sebuah hubungan
yang berkualitas.
Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara.
Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut? … agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara.
9. Tidak
Merespon Dengan Baik
Jika seseorang bercerita tentang
pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat.
Terbukalah dan katakan apa yang anda pikirkan. Ekspresikan perasaan anda.
Sebagai penutup, anda tidak harus
memperbaiki ke-9 langkah diatas secara sekaligus. Pilihlah kira-kira 3 hal
terpenting yang menurut anda perlu diperbaiki dan selama 3-4 minggu anda
berusaha melakukan hal tersebut secara terus menerus sampai akhirnya menjadi
suatu kebiasaan.
Mudah-mudahan tips ini bermanfaat
bagi anda sehingga kelak anda dapat menjadi teman bicara yang baik bagi
teman-teman atau pasangan anda.